Benda yang jatuh menyebabkan terbentuknya lubang besar, diameter 2 meter, dalam 1 meter.
VIVAnews -
Masyarakat Nunukan, Kalimantan Timur dihebohkan peristiwa jatuhnya
benda misterius dari langit. Dampak tumbukan benda itu menimbulkan
lubang besar dan dalam.
Kepala stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Nunukan, Taruna Mona Rahman mengatakan, menurut keterangan masyarakat, benda tersebut jatuh sekitar pukul 04.30 hingga pukul 05.00 Wita, Rabu 19 Oktober 2011.
Kepala stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Nunukan, Taruna Mona Rahman mengatakan, menurut keterangan masyarakat, benda tersebut jatuh sekitar pukul 04.30 hingga pukul 05.00 Wita, Rabu 19 Oktober 2011.
"Posisi jatuh di bibir pantai, membuat lubang berdiameter 2 meter dan kedalaman lebih dari satu meter," kata dia kepada VIVAnews.com, Kamis 20 Oktober 2011.
Belum diketahui jelas benda apa jatuh: apakah meteorit atau pecahan satelit ROSAT milik Jerman yang diperkirakan jatuh ke Bumi minggu ini. "Dugaan sementara mengarah ke meteorit. Kami sempat khawatir, apakah ini sampah antariksa," kata dia.
Taruna mengaku telah meninjau sendiri lokasi kejadian itu, bersama aparat dan Pemda. Seperti apa bentuk benda yang yang jatuh? Ia mengaku hanya melihat lubang bekas tumbukan. "Bukan wewenang kami menggalinya. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak LAPAN," kata dia.
Meski demikian, ia mengakui, penduduk yang penasaran sudah ada yang memasuki lubang tersebut. "Mereka menguras air yang menggenangi lubang. Kebetulan jatuhnya di wilayah pasang surut." Saat dimasuki, ketinggian air di lubang itu sampai seleher orang dewasa.
Belum diketahui jelas benda apa jatuh: apakah meteorit atau pecahan satelit ROSAT milik Jerman yang diperkirakan jatuh ke Bumi minggu ini. "Dugaan sementara mengarah ke meteorit. Kami sempat khawatir, apakah ini sampah antariksa," kata dia.
Taruna mengaku telah meninjau sendiri lokasi kejadian itu, bersama aparat dan Pemda. Seperti apa bentuk benda yang yang jatuh? Ia mengaku hanya melihat lubang bekas tumbukan. "Bukan wewenang kami menggalinya. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak LAPAN," kata dia.
Meski demikian, ia mengakui, penduduk yang penasaran sudah ada yang memasuki lubang tersebut. "Mereka menguras air yang menggenangi lubang. Kebetulan jatuhnya di wilayah pasang surut." Saat dimasuki, ketinggian air di lubang itu sampai seleher orang dewasa.
Menurut
keterangan masyarakat, Taruna menjelaskan, dulu tanah lokasi jatuhnya
benda misterius adalah bekas urugan kayu log. "Mungkin masuk ke bekas
kayu-kayu. Menurut penduduk yang menguras air, posisi dasar lubang
adalah tanah berlumpur dan berkayu," kata dia.
Taruna
menambahkan, ada dua peristiwa jatuhnya benda dari langit di Nunukan.
Sebelumnya, Selasa malam sekitar pukul 21.30, dilaporkan ada tumbukan
yang terjadi dekat perkampungan nelayan. "Namun posisi tepat jatuh belum
ditemukan," kata dia.
VIVA.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar